Sulit bagi saya untuk mencari sebuah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan para korban lumpur lapindo, mungkin kata paling sederhana yang saya dapat adalah "Air Mata Lumpur" . Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan para korban Lumpur Panas Lapindo. Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 20 Juni 2012 saya berkesempatan untuk melihat bagaimana kondisi di sana, kebetulan saya sedang libur sekolah.Saya menjadi tong sampah bagi para korban yang saya wawancarai, menjadi tong sampah tempat mereka mencurahkan isi hatinya. Rumah yang dulunya tempat mereka berlindung, tempat dimana berkumpul bercanda bersama keluarga telah tenggelam. Tenggelam bersama harapan hidup bahagia mereka. Kualitas kehidupan warga kian menurun. Ratusan anak-anak putus sekolah. Sehari-hari warga harus menghirup gas beracun yang terbawa bersama semburan lumpur. Wilayah hidup mereka amat berbahaya dengan ancaman gas liar mudah terbakar.
EMAS. Sebuah kata yang membuat saya hampir mati terkena serangan jantung. Ya, pada saat perjalanan ke bandara Juanda Int. Airport saya berbincang dengan sopir taksi yang saya tumpangi dimana keluarganya banyak yang menjadi korban... Dia menceritakan kesedihannya dan kegalauannya... dan sampai dia mengucapkan kata EMAS... saya bertanya tanya siapa yang menyebarkan isu kandungan emas di lumpur lapindo... saya kaget mendengar jawabannya... ternyata isu itu datangnya dari pemerintah... Benarkan Lumpur Lapindo Mengandung Mineral Emas? Atau hanya akal bulus? agar masyarakat tidak demo menuntut ganti rugi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar