Kamis, 29 Mei 2014

GALAU : Bangsa Tanpa IDEOLOGI

antara sekedar hapal atau memahami pancasila
PANCASILA
1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kelima hal ini sering kita kumandangkan sejak kita masih menggunakan seragam merah-putih. Bahkan saat masik TK kita sudah banyak membaca kelima hal ini.
Tapi semakin sering kita membaca lima hal ini membuat kita semakin mengerti akan tujuannya? Mengerti bagaimana penerapannya? Saya rasa tidak.

Membaca pancasila hanya sebagai formalitas belaka dewasa ini. Agar bangsa lain diluar sana percaya kalau kita punya idiologi. Sebuah kemunafikan yang sangat luar biasa bukan? Hahaha inilah kita yang sering berteriak mereka mereka munafik m u n a f i k padahal diri kita lebih k o t o r.

Sekelompok orang sering menyebutkan bahwa orang yang taat pada pancasila adalah atheis. Mengapa? Padahal jelas pada sila pertama KETUHANAN YANG MAHA ESA dalam butirnya dijelaskan begini :
(1)     Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(2)   Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
(3)     Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(4)   Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(5)     Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
(6)   Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
(7)    Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Dalam konsep berbangsa dan bernegara kita harus saling menjaga tenggang rasa dan saling menghargai. Pancasila sesungguhnya sudah merangkum semua agama yang diakui di Indonesia tanpa menempatkan posisi agama di bawah pancasila. Pancasila berasal dari ajaran dan ayat yang ada kita pahami di tiap keyakinan kita masing masing.

Sekelompok orang di negeri ini juga dewasa ini semakin mengerikan. Main hakim sendiri, menghina sesame masyarakat hanya karena berbeda suki ataupun keyakinan. Seolah olah dirinya dan kelompoknya adalah yang paling benar. Mulai memilih orang yang dikasihi dan disayangi berdasarkan agama yang dianut. Padahal sama sama manusia so pasti penciptanya juga sama. Menghina dan mengucilkan sekelompok orang, menutup tempat beribadah hanya karena mereka sedikit jumlahnya. Lagi lagi kita mempertontonkan sebuah aksi kemunafikan.
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERDAB  begitulah bunyi pancasila yang kedua sering kita khianati.
(1)    Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
(2)   Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
(3)     Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
(4)     Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
(5)     Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
(6)     Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
(7)     Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
(8)     Berani membela kebenaran dan keadilan.
(9)     Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
(10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Bagian manakah yang paling kita suka? Atau mungkin pertanyaan saya ganti. Apa ada ajaran di keyakinan anda yang menentang point di atas? Tentu tidak.

Bangsa kita sangat beragam. Tanah kita dihuni banyak orang yang berbeda pendapat dan keyakinan. Tanah ini kita perjuangkan bersama. Kita merdekakan dengan perjuangan yang sama besarnya. Dengan volume darah yang sangat banyak di medan perang. Kenapa sekarang banyak yang ingin memecah kita? Memecah dengan isu sara. Benarkah kita warga Negara yang baik? Lagi lagi kita harus bertanya pada diri kita. PERSATUAN INDONESIA caranya gimana? Ini dia…
(1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
(2)     Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
(3)     Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
(4)     Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
(5)     Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
(6)     Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
(7)     Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Tentu bukan hal yang mudah..

Lalu apakah kita sudah memahami ideologi bangsa kita sendiri? Kita harus berhenti membohongi diri kita atas segala dusta yang telah kita "dewa"kan.

By: Arief Persadanta B


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger